Guru Honorer
Guru Honorer
Di ruang kelas yang sempit, ia berdiri di ujung senja. Membawa mimpi dalam tas lusuh berisi janji yang tak pernah nyata. Guru honorer, namanya seakan pahlawan tanpa lencana, Tapi siapa yang peduli pada yang bekerja untuk hidup
namun hidup tak menanggungnya?
Bangunan sekolah itu tinggi, megah, menjulang ke langit Namun dindingnya memenjarakan mimpi-mimpi mereka yang menghidupkan api. Guru honorer hanyalah bayang-bayang di lantai, dilupakan oleh sistem yang tuli. Sementara mereka, para penguasa berdansa di atas reruntuhan kehidupan yang mati.
Berteriaklah, guru honorer! Teriakkan namamu di atas abu dan pasir. Karena sistem ini hanyalah api yang membakar para pemimpi yang ikhlas bekerja. Biarkan pendidikan runtuh, jika itu hanya alat untuk memperbudak jiwa.
Politik pendidikan
Pendidikan diobral murahan di pinggir jalan
Ilmu dijadikan dagangan hanya untuk kepentingan.
Kita disuruh belajar tapi tak diajari berpikir
Sekolah jadi pabrik melahirkan robot yang kikir
Politikus menjual mimpi pendidikan mulia,
Tapi kenyataannya, hanya omong kosong belaka.
Sistem dibangun untuk bikin kita bodoh
Agar kita tak bisa melawan, hanya tunduk dan patuh.
Guru dipaksa diam takut pada sistem busuk
Yang memuja angka, ranking, dan statistik bodoh.
Padahal pendidikan harusnya membakar semangat,
Bukan meredam jiwa, menumpulkan hasrat.
Politik pendidikan Hanya drama di panggung kosong.
Janji manis hanya racun dalam cawan yang bolong.
Anak-anak kita tak butuh omong besar
Mereka butuh kebebasan untuk berpikir liar.
Apakah ini kemerdekaan?
Aku sebut apakah makhluk liar
yang merindu wajah manusia?
Kudekap mereka, mendidik sabar,
namun liar itu terus bersuara.
Kita sebut pembelajar
namun langkahnya jauh dari bijak.
Apakah ini kemerdekaan
atau hanya permainan tanpa arah?
Di mana cinta?
Di mana janji kurikulum yang mengurai rindu?
Yang ada hanya derap binatang-binatang
berlomba tanpa tuju.
Padahal di hati mereka,
tertanam biji emas kecil
berkilauan seperti fajar.
Tapi emas itu
terjebak dalam cemas
terhanyut tanpa cita-cita.
Kini aku bertanya pada diriku
Apakah mereka manusia
atau bayang-bayang liar
yang lupa jalan pulang?
________________________
![]() |
Penulis adalah seorang pengajar berstatus guru
honorer di salah satu sekolah di Polewali Mandar. Hobinya membaca dan
diskusi. Tema bacaan kesukaan Kim adalah pendidikan. |
